Pencarian Makna



dua orang yang merasa polos

Hari ini aku mendapatkan sebuah pencerahan baru, yang barangkali terdengar basi namun seringkali banyak terlupakan oleh orang-orang. Well, semua orang punya masa lalu dan diantara kita tidak ada yang tau seberapa kuat masa lalu itu mengikat. Ada yang mengikatnya dengan kencang sehingga membatasi mobilitas, namun ada pula yang renggang.

Akan sangat naif ketika kita menyukai seseorang yang baru kita temui saat ini seolah-olah dia bakalan menerima kita apa adanya dan dengan polosnya. Padahal diri ini pun juga belum tentu mengerti barangkali ada yang memberatkan hatinya, yaitu masa lalu.

Sebuah paradoks bagaimana kita merasa berpikir ke arah depan, supaya nampak visioner, namun masih terikat atau terbayang-bayang dengan masa lalu. Bahkan orang yang aku anggap paling visioner pun, nyatanya ia mempunya keterikatan dengan masa lalu yang masih menjadi beban pikirannya hingga saat ini.

Aihh.. begitu naif ketika aku menyukai seseorang dan beranggapan ia hanya menghidupi di saat dan bertemu denganku, nyatanya adapun dibelakang sana seorang gadis yang tengah memegang bahunya dan seseorang lagi dimasa laluku yang masih menggapai jemariku.

Seandainya pun kita kembali dipertemukan pada sebuah warung tongkrongan andalan, tetap saja sejatinya kita akan berpulang pada rumah yang kita diami sebelumnya.

Jangan polos menilai orang itu polos tanpa keterikatan, sejatinya kita lupa bahwa ada peran-peran yang lain yang menghantarkan diri ini dan dirinya pada suatu pertemuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pov setelah nonton drakor "When Life Give You Tangerines"

Perenungan Malam Hari perihal Iri dan Insekyur

Percakapan tengah malam dengan Mas "fismur ugm"

Ini hari kebalikan dan "aku ingin kamu pergi"

Jadi Villain Aja Gapapa Daripada Jadi Pahlawan Kesiangan