Kenapa orang suka termakan hoaks?
![]() |
sumber pinterest dan anggap aja ini gambar kalian yang sedang menikmati informasi hoaks wkwk |
Isu tentang hoaks sepertinya dah sering banget kita dengerin dan dapetin dimana-mana. Kemudahan mengakses dan mempublikasikan informasi menjadi alasan utama dibalik beredarnya hoaks. Tapi siapa sih yang suka diboongin? Kok kabar bohong masih jadi konsumsi banyak orang?
Nah menurut Tom Nichols di dalam bukunya yang berjudul "The Death of Expertise", beliau menjelaskan
"Terlalu banyak orang memandang berita dengan asumsi dasar bahwa mereka sudah menguasai berbagai isu. Mereka cenderung lebih mencari konfirmasi ketimbang informasi"
Orang-orang ini (yang disebut "mereka"), alih-alih mencari informasi valid ataupun fakta sesungguhnya, mereka lebih memilih untuk mencari informasi sesuai dengan keyakinan yang mereka miliki. Di samping itu juga, kapitalisasi media massa yang menyediakan informasi sesuai data minat pembaca menjadikan mereka jauh dari informasi riil dan banyak menerima bukti yang mereka sukai.
Penelitian mengenai pengetahuan publik yang dilakukan oleh University of Illinois pada tahun 2000, sebagaiman dicatat oleh ilmuwan politik Anne Pluta, menemukan bahwa
"Warga yang tak-terinformasi sama sekali tidak memiliki informasi, sementara warga yang salah informasi memiliki informasi yang bertentangan dengan bukti terbaik dan pendapat pakar."
Tom Nichols juga menambahkan bahwasannya warga yang disebutkan oleh Anne Pluta tersebut nantinya akan "mengisi ketidaktahuan mereka dengan menggunakan sistem kepercayaan yang ada dan semakin lama, kepercayaan itu menjadi "tidak dapat dibedakan dengan data keras" dan warga yang paling salah informasi cenderung menjadi yang paling percaya diri mengenai pandangan mereka dan juga menjadi paling partisan."
Keadaan ini semakin diperparah dengan adanya sistem algoritma sosial media yang menyajikan informasi-informasi berdasarkan minat penggunanya. Kurang sadarnya pengguna terhadap isu hoaks membuat mereka enggan untuk melakukan double check atas informasi yang mereka dapatkan. Alhasil, mereka yang telah terpapar informasi hoaks akan termakan dan terbawa dengan informasi tersebut. Hal ini juga berakibat dengan kesalahan pengambilan keputusan di masa yang akan datang, karena masyarakat memiliki bekal informasi yang kurang valid sebagai bahan analisis mereka.
Oleh karenanya agar dapat terhindar dari informasi palsu atau hoaks, pembaca bisa membaca berita atau informasi dari beragam sumber media. Ini dapat dianalogikan dengan kegiatan diet, sudah tentu kalian tidak akan mengonsumsi satu jenis makanan sepanjang waktu. Begitupun dengan berita, jangan mengonsumsi berita deri media yang sama sepanjang hari. Jika kalian mempunyai waktu luang dan tenaga untuk scroll sosial media melihat konten lucu dan video kucing, sudah tentu kalian bisa membaca berita atau informasi dari berbagai sumber. Bijaklah dalam menerima informasi :)
Referensi
Anne Pluta, "Trump Supporters Appear to Be Misinformed, Not Uninformed", FiveThirthyEight.com
Tom Nichols, "The Death of Expertise"
Komentar
Posting Komentar