We All Die in The End



sumber: dokumen pribadi

Pernah ngga sih terbesit di pikiran kalian tentang bagaimana orang memandang kita? Atau bagaimana kehidupan di esok hari? Atau bagaimana jika si Fulan kecewa denganku? dan seterusnya.

Banyak hal di dunia ini yang selalu berhasil memancing diri ini untuk kita pikirkan. Padahal ngga semua hal tersebut penting dan patut kita kasih waktu dan tenaga yang kita milikin. Tapi sebenernya kenapa sih kok kita ini doyan banget mikirin semua itu?

Dilansir dari buku "Life Changing Magic of Not Giving a F*ck" karya Sarah Knight, beliau menyebutkan bahwa sejatinya setiap orang itu ingin tercitrakan atau memiliki kesan sebagai "bukan orang jahat" atau tidak ingin terlihat sebagai "orang jahat". Itu sebab kenapa kita semua terus memikirkan tentang cara pandang orang lain dan bagaimana hal-hal yang kita lakukan mempengaruhi perasaan orang lain. Disamping itu, pikiran-pikiran tersebut juga hadir dari sisi kita yang emosional dan kurang bisa menerima adanya perbedaan prinsip hidup atau pendapat sehingga kita terus memikirkan perasaan tidak nyaman itu dan bagaimana cara untuk mengubah agar semua sesuai keinginan kita.

Pemikiran dari Sarah Knight juga mengilhamiku untuk merefleksikan bahwasannya: 

 "Pada akhirnya kita semua akan mati dan meninggalkan dunia ini."

Kalau direnungi kembali, sebenernya apa yang kita pusingkan, apa yang membuat kita gelisah, apa yang membuat kita marah, semua itu tidak akan kita bawa mati. Saat kita sudah tiada di dunia ini, barangkali hal yang membuat perasaan tidak nyaman tersebut akan tetap terus seperti itu walaupun kita telah mengupayakan untuk memperbaiki semuanya. Teman yang perasa akan terus menuntut pengorbanan kita untuk menjaga perasaan dia, pada akhirnya pengorbanan kita tidak ada artinya dan dia tetap menjadi orang yang rapuh dan perasa. Tenaga dan waktu yang kita curahkan untuk orang lain bisa menjadi sia-sia karena semua itu tidak menjamin hal yang menguntungkan untuk kita.

Satu-satunya hal yang bisa kita ubah hanyalah diri kita sendiri. Berubah untuk tidak ambil pusing dengan perasaan dan pemikiran orang, berubah untuk tidak mengorbankan banyak waktu dan tenaga untuk orang lain melebihi diri kita sendiri, berubah untuk fokus menjadi pribadi lebih baik dengan memperkaya pengetahuan dan pengalaman. 

Waktu kita terbatas karena pada akhirnya kita akan mati, maka nikmatilah waktu yang ada dengan melakukan hal-hal yang kita senangi dan berkumpul dengan orang-orang positif yang kita cintai.

Meskipun pada akhirnya kita tidak membawa semuanya ke liang lahat, tapi kita masih bisa memilih bagaimana kita menjalani hidup sebelum mati :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pov setelah nonton drakor "When Life Give You Tangerines"

Perenungan Malam Hari perihal Iri dan Insekyur

Percakapan tengah malam dengan Mas "fismur ugm"

Ini hari kebalikan dan "aku ingin kamu pergi"

Jadi Villain Aja Gapapa Daripada Jadi Pahlawan Kesiangan