Postingan

Ngapain cobak? Yaudasi mau crita aja

Gambar
UwU Gatau juga sebenernya kenapa aku terdorong buat nulis ini, mungkin karena aku khawatir memori tentang kamu ilang gitu aja, atau memang aku pingin bisa recall  memori itu? Entahlah. Tapi jujur saja, banyak hal yang sudah aku lupakan tanpa aku sadari (ya namanya juga lupa, masa sadar wkwk) Baru ngeh pas aku buka galeri ss-an chat, kali pertama aku ngerasain "Eh ini pernah ada to?" atau "Oh pernah ada percakapan seperti ini?" Mungkin hal kek gitu bisa terjadi lagi. Tapi emang bisa ya? Kalau banyak hal pertama yang aku mulai sama kamu, emang bisa lupa ya? Tapi emang kamu yang pertama bilang aku cantik secara konsisten dan kadang brutal wkwk Beberapa orang ada yang bilang aku cantik, tapi ga se semangat dirimu, ga se konsisten dirimu, ga sampe bikin aku salting. Biasanya aku ngerasa semua orang yang muji aku cantik atau manis itu bohong, tapi... (tapi lagi nih) kamu yang terus-terusan bilang aku cantik bikin aku percaya kalau aku cantik beneran aku dah gak khawatir ...

Nikmatin Perasaan Tertekan Melihat Capaian Orang

Gambar
anggap tulisan ini seperti nasehat berang-berang china Kadang aku ngerasa ngasih judul yang negatif-negatif gitu tapi yaudahlah ya gapapa muehehe.  Tulisan ini hadir karena emang lagi suwung ajasih dan di satu sisi ngerasa otak jadi lebih seger setelah nulis di blog, dan tulisan kali ini bakalan diisi dengan sesuatu yang santai, ringan, dan mungkin tidak begitu berdaging :v Beberapa waktu lalu aku pernah mendapati suatu obrolan dari salah satu temen yang memilih untuk senyapin postingan teman-temannya atau buat akun kedua biar ngga lihat postingan teman yang isinya manis-manis atau capaian mereka. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir adanya rasa sedih sesudahnya dan perasaan rendah diri setelah melihat postingan itu. Sejujurnya aku pun juga pernah merasakan hal yang sama. Lalu aku memikirkan bagaimana cara keluar dari pikiran jahat itu tanpa harus melakukan hal-hal yang temanku lakukan. Jika langsung menanyakan bagaiman pasti berat mikirnya, jadi aku mulai dari pertanyaan "a...

Kenapa orang suka termakan hoaks?

Gambar
sumber pinterest dan anggap aja ini gambar kalian yang sedang menikmati informasi hoaks wkwk Isu tentang hoaks sepertinya dah sering banget kita dengerin dan dapetin dimana-mana. Kemudahan mengakses dan mempublikasikan informasi menjadi alasan utama dibalik beredarnya hoaks. Tapi siapa sih yang suka diboongin? Kok kabar bohong masih jadi konsumsi banyak orang? Nah menurut Tom Nichols di dalam bukunya yang berjudul " The Death of Expertise ", beliau menjelaskan  "Terlalu banyak orang memandang berita dengan asumsi dasar bahwa mereka sudah menguasai berbagai isu. Mereka cenderung lebih mencari konfirmasi ketimbang informasi " Orang-orang ini (yang disebut "mereka"), alih-alih mencari informasi valid ataupun fakta sesungguhnya, mereka lebih memilih untuk mencari informasi sesuai dengan keyakinan yang mereka miliki. Di samping itu juga, kapitalisasi media massa yang menyediakan informasi sesuai data minat pembaca menjadikan mereka jauh dari informasi riil dan ...

Nyaman Menjadi Tertinggal daripada Tidak Jadi Apa-apa

Gambar
sumber dah ada di foto, kenapa aku milih foto mba nya karena ya ngerasa cocok sama kata-katanya. Kemarin aku cuma passing time  juga wkwk Dulu, waktu di fase menjalani hidup dengan penuh targetan dan masih punya mentor juga, rasanya hidup itu jadi seperti serba sat-set . Bikin wish list setahun yang kecapai bisa setengahnya atau bahkan lebih. Tahun-tahun itu (2018-2021) aku anggap sebagai masa keemasan. Dimana dulunya aku di sekolah kerjaannya cuma malas-malasan dan numpang tidur di kelas, tapi pas kuliah tiba-tiba punya capaian dan relasi luas (dulu jaman sekolah ya ada-ada ajasih cuma aku anggap itu faktor luck ). Orang yang pendiem dan kuper ini tidak menyangka bisa mendapatkan itu semua, tapi ya hal itu juga sebenernya sebanding sama usaha yang dikasih. Lepas tahun 2021, berakhir juga masa hidup yang penuh targetan itu. Semua orang disekitarku mulai punya kehidupan sendiri-sendiri dan tempat aku tumbuh itu juga udah sampai dipenghujung masa alias "udah gak jamannya aku disitu...

We All Die in The End

Gambar
sumber: dokumen pribadi Pernah ngga sih terbesit di pikiran kalian tentang bagaimana orang memandang kita? Atau bagaimana kehidupan di esok hari? Atau bagaimana jika si Fulan kecewa denganku? dan seterusnya. Banyak hal di dunia ini yang selalu berhasil memancing diri ini untuk kita pikirkan. Padahal ngga semua hal tersebut penting dan patut kita kasih waktu dan tenaga yang kita milikin. Tapi sebenernya kenapa sih kok kita ini doyan banget mikirin semua itu? Dilansir dari buku " Life Changing Magic of Not Giving a F*ck"  karya Sarah Knight, beliau menyebutkan bahwa sejatinya setiap orang itu ingin tercitrakan atau memiliki kesan sebagai "bukan orang jahat" atau tidak ingin terlihat sebagai "orang jahat". Itu sebab kenapa kita semua terus memikirkan tentang cara pandang orang lain dan bagaimana hal-hal yang kita lakukan mempengaruhi perasaan orang lain. Disamping itu, pikiran-pikiran tersebut juga hadir dari sisi kita yang emosional dan kurang bisa menerima ...