Postingan

Pov setelah nonton drakor "When Life Give You Tangerines"

Gambar
sumber: pinterest Beberapa hari lalu aku baru saja menuntaskan drama korea yang judulnya " When Life Give You Tangerines ". Belakangan memang lagi suntuk dan demotivasi, berhubung temen sama sodara lagi bahas drakor itu dan kemain sempet viral juga di sosmed, alhasil nontonlah. Ditambah mood yang lagi pingin nangis tapi gabisa nangis jadi semakin terdorong buat nonton. Eksepektasi awal nonton memang pingin bisa nangis, karena orang-orang pada bilang kalau drama ini bikin nangis dan related banget sama kehidupan, tapi entah kenapa dari episode awal sampai nyaris di episode terakhir gagal bikin aku nangis. Padahal hidup juga lagi sama-sama susah seperti di drama tersebut. Mungkin karena terkesan berlebihan baik dari kisah ngenes dan manis nya, jadi susah buat nangisnya. Cuma part yang menarik dari drama ini adalah Bagaimana orang-orang di sekitar Ae Sun (tokoh utama cewek) bisa saling berusaha mewujudkan impian Ae Sun menjadi Penyair dan Kuliah Sebenernya kisah Ae Sun ini bener...

Perenungan Malam Hari perihal Iri dan Insekyur

Gambar
sumber: dah jelas di gambar ada yagesya Habis balik dari motoran malem-malem muter Solo, pas sampe kosan buka youtube dan nemu konten ini di beranda. Awalnya niat mau scroll, tapi karena pointer mouse berhenti di video itu (tanpa aku klik) jadinya auto ke play. Intronya menarik sih, si mbak ini buka video dengan pernyataan kalau " iri adalah hal naluriah atau dah insting manusia dari sananya" (lupa pasnya gimana tapi intinya gini) Pas denger itu langsung tiba-tiba mikir " kapan ya aku terakhir iri? "  Kayak sok iya banget pertanyaanya, tapi setelah direnungi, punya masalah hidup yang gede dan jelas terpampang di depan mata ternyata bisa jadi privilise juga. Masalahnya, boro-boro mikir pingin jadi seperti si A dan si B atau pinginya kehidupan kaya si C, besok mau makan apa aja masih bingung, mau ngerjain apa dan cari job freelance apa lagi yang mau dikerjain, intinya mikirin aku mau hidup gimana besok dah cukup bikin kepalaku penuh. Jadi dari situ aku menyimpulkan ...

Percakapan tengah malam dengan Mas "fismur ugm"

Gambar
bikin banyak kesalahan biar belajar, tapi kalo dah banyak salah ga dapet apa-apa itu ketololan Bulan Juli 2024 ini aku buka dengan obrolan tengah malam penuh nostalgia bersama seseorang dari masa lalu. Terakhir kita ngobrol di 2023 dan sekarang 2024, hampir setahun tidak ada yang tahu keadaan masing-masing. Kali ini aku sengaja membuka obrolan dengannya karena butuh penyegaran kepala dari rutinitas dan lingkungan yang itu-itu aja. Bisa dibilang orang-orang yang aku temui memiliki pola pemikiran yang seragam, tidak ada yang beda apalagi unik, kebanyakan dari mereka juga senang di zona abu-abu, atau barangkali mereka memilih diam disitu untuk meminimalkan pertikaian. Maksudku sebenarnya bisa jadi mereka tahu hitam dan putih namun memilih diam demi kedamaian bersama. Juni kemarin sudah aku isi dengan kegiatan cut off  seseorang yang kadang aku pikir ini seharusnya aku jauhin sebelum akhirnya aku pisah dengan seseorang yang pernah jadi tambatan hati. Bahkan masih aku ingat, pria itu be...

Ini hari kebalikan dan "aku ingin kamu pergi"

Gambar
pov usahaku mempertahankanmu  "Aku terbiasa berusaha membaca apa yang terjadi di masa yang akan datang sampai aku lupa caranya hidup di masa kini." Hal yang aku renungi setelah mendapat kabar uang masuk ke rekeningku dari seseorang. Pengalaman dikecewakan oleh orang-orang yang aku percaya selalu berhasil mendorongku untuk memikirkan hal negatif yang akan orang sekitarku lakukan padaku atau apa yang akan aku alami, walaupun sebenarnya ini melelahkan juga. Januari 2024 lalu aku bertemu dengan seseorang di kantor. Sebenarnya aku sudah beberapa kali melihatnya berseliweran di dalam kantor, hanya saja aku tidak mengetahui dia siapa dan bekerja sebagai apa, sampai akhirnya salah satu pegawai kantor menjelaskan tentang orang tersebut "Itu anak voluntir put" Tidak terlalu aku ingat bagaimana persisnya perkenalan kami, sepertinya cukup random dan yang masih sangat jelas ku ingat adalah percakapan di depan pintu kantor, kami saling berkeluh kesah tentang hidup dan saling mele...

Sebuah Kata yang Powerfull Penyemangat buat Cewek-cewek Kaya Aku

Gambar
UwU Gatau juga sebenernya kenapa aku terdorong buat nulis ini, mungkin karena aku khawatir memori tentang kamu ilang gitu aja, atau memang aku pingin bisa recall  memori itu? Entahlah. Tapi jujur saja, banyak hal yang sudah aku lupakan tanpa aku sadari (ya namanya juga lupa, masa sadar wkwk) Baru ngeh pas aku buka galeri ss-an chat, kali pertama aku ngerasain "Eh ini pernah ada to?" atau "Oh pernah ada percakapan seperti ini?" Mungkin hal kek gitu bisa terjadi lagi. Tapi emang bisa ya? Kalau banyak hal pertama yang aku mulai sama kamu, emang bisa lupa ya? Tapi emang kamu yang pertama bilang aku cantik secara konsisten dan kadang brutal wkwk Beberapa orang ada yang bilang aku cantik, tapi ga se semangat dirimu, ga se konsisten dirimu, ga sampe bikin aku salting. Biasanya aku ngerasa semua orang yang muji aku cantik atau manis itu bohong, tapi... (tapi lagi nih) kamu yang terus-terusan bilang aku cantik bikin aku percaya kalau aku cantik beneran aku dah gak khawatir ...

Nikmatin Perasaan Tertekan Melihat Capaian Orang

Gambar
anggap tulisan ini seperti nasehat berang-berang china Kadang aku ngerasa ngasih judul yang negatif-negatif gitu tapi yaudahlah ya gapapa muehehe.  Tulisan ini hadir karena emang lagi suwung ajasih dan di satu sisi ngerasa otak jadi lebih seger setelah nulis di blog, dan tulisan kali ini bakalan diisi dengan sesuatu yang santai, ringan, dan mungkin tidak begitu berdaging :v Beberapa waktu lalu aku pernah mendapati suatu obrolan dari salah satu temen yang memilih untuk senyapin postingan teman-temannya atau buat akun kedua biar ngga lihat postingan teman yang isinya manis-manis atau capaian mereka. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir adanya rasa sedih sesudahnya dan perasaan rendah diri setelah melihat postingan itu. Sejujurnya aku pun juga pernah merasakan hal yang sama. Lalu aku memikirkan bagaimana cara keluar dari pikiran jahat itu tanpa harus melakukan hal-hal yang temanku lakukan. Jika langsung menanyakan bagaiman pasti berat mikirnya, jadi aku mulai dari pertanyaan "a...

Kenapa orang suka termakan hoaks?

Gambar
sumber pinterest dan anggap aja ini gambar kalian yang sedang menikmati informasi hoaks wkwk Isu tentang hoaks sepertinya dah sering banget kita dengerin dan dapetin dimana-mana. Kemudahan mengakses dan mempublikasikan informasi menjadi alasan utama dibalik beredarnya hoaks. Tapi siapa sih yang suka diboongin? Kok kabar bohong masih jadi konsumsi banyak orang? Nah menurut Tom Nichols di dalam bukunya yang berjudul " The Death of Expertise ", beliau menjelaskan  "Terlalu banyak orang memandang berita dengan asumsi dasar bahwa mereka sudah menguasai berbagai isu. Mereka cenderung lebih mencari konfirmasi ketimbang informasi " Orang-orang ini (yang disebut "mereka"), alih-alih mencari informasi valid ataupun fakta sesungguhnya, mereka lebih memilih untuk mencari informasi sesuai dengan keyakinan yang mereka miliki. Di samping itu juga, kapitalisasi media massa yang menyediakan informasi sesuai data minat pembaca menjadikan mereka jauh dari informasi riil dan ...

Nyaman Menjadi Tertinggal daripada Tidak Jadi Apa-apa

Gambar
sumber dah ada di foto, kenapa aku milih foto mba nya karena ya ngerasa cocok sama kata-katanya. Kemarin aku cuma passing time  juga wkwk Dulu, waktu di fase menjalani hidup dengan penuh targetan dan masih punya mentor juga, rasanya hidup itu jadi seperti serba sat-set . Bikin wish list setahun yang kecapai bisa setengahnya atau bahkan lebih. Tahun-tahun itu (2018-2021) aku anggap sebagai masa keemasan. Dimana dulunya aku di sekolah kerjaannya cuma malas-malasan dan numpang tidur di kelas, tapi pas kuliah tiba-tiba punya capaian dan relasi luas (dulu jaman sekolah ya ada-ada ajasih cuma aku anggap itu faktor luck ). Orang yang pendiem dan kuper ini tidak menyangka bisa mendapatkan itu semua, tapi ya hal itu juga sebenernya sebanding sama usaha yang dikasih. Lepas tahun 2021, berakhir juga masa hidup yang penuh targetan itu. Semua orang disekitarku mulai punya kehidupan sendiri-sendiri dan tempat aku tumbuh itu juga udah sampai dipenghujung masa alias "udah gak jamannya aku disitu...

We All Die in The End

Gambar
sumber: dokumen pribadi Pernah ngga sih terbesit di pikiran kalian tentang bagaimana orang memandang kita? Atau bagaimana kehidupan di esok hari? Atau bagaimana jika si Fulan kecewa denganku? dan seterusnya. Banyak hal di dunia ini yang selalu berhasil memancing diri ini untuk kita pikirkan. Padahal ngga semua hal tersebut penting dan patut kita kasih waktu dan tenaga yang kita milikin. Tapi sebenernya kenapa sih kok kita ini doyan banget mikirin semua itu? Dilansir dari buku " Life Changing Magic of Not Giving a F*ck"  karya Sarah Knight, beliau menyebutkan bahwa sejatinya setiap orang itu ingin tercitrakan atau memiliki kesan sebagai "bukan orang jahat" atau tidak ingin terlihat sebagai "orang jahat". Itu sebab kenapa kita semua terus memikirkan tentang cara pandang orang lain dan bagaimana hal-hal yang kita lakukan mempengaruhi perasaan orang lain. Disamping itu, pikiran-pikiran tersebut juga hadir dari sisi kita yang emosional dan kurang bisa menerima ...

Jadi Villain Aja Gapapa Daripada Jadi Pahlawan Kesiangan

Gambar
Gambar hanya pemanis, tapi gambar kedua nanti gada manis-manisnya hehe Hari ini dapat pelajaran yang menarik dari hidup yang mungkin beberapa orang udah tau ini dari dulu-dulu, tapi buat aku sih baru tau sekarang hehe. Cerita ini akan aku bikin alur mundur baru maju gitu ya. Okay? Lets we start it.. Jadi dulu aku ada pengalaman deket sama orang di titik terendah (sebenernya ga rendah-rendah banget), pas itu juga bikin rasanya males interaksi sama orang atau bahkan juga enggan buat cerita ke banyak orang. Kek percuma aja gitu, cerita malah nanti nambah masalah, belum lagi kalo disalah artikan. Lagi fase capek berkonfrontasi dan jadi korban salah paham. Sampe akhirnya ketemu sama seseorang yang berusaha meyakinkan diriku untuk bisa percaya ke dia sepenuhnya dan cerita ke dia. Singkat cerita akhirnya di situ mulai nyaman dan banyak cerita ke orang ini. Setahun kemudian ini orang mungkin dah capek juga kali ya, akhirnya lambat laun responnya mulai menurun dan hilang aja gitu dengan sendiri...

Perihal Ekspektasi seperti Ekstasi

Gambar
Sumber gambar dari twitter orang Tiba-tiba kepikir nulis gini gara-gara pengalaman hidup belakangan ini yang bener-bener jumpalitan. Pelajaran untuk tidak menaruh ekspektasi ke orang-orang ataupun keadaan itu sebenernya udah ada dari dulu dan sering banget disampaikan di ceramah-ceramah atau barangkali seminar motivasi. Tapi memang ini patut buat diingetin terus menerus karena manusia tempatnya lupa juga. Disamping lupa, kadang nerapinnya juga ga mudah. Apalagi buat orang yang banyak overthinking-nya, susah. Proses pembelajaran tentang menurunkan ekspektasi di aku sendiri ini cukup panjang juga timelinenya. Mungkin dari rumah, dulu mikirnya darah lebih kental dari air seperti sudah pasti mereka akan selalu dipihakku atau minimal kasih support, tapi ternyata ngga. Dari rumah itu aku akhirnya belajar untuk tidak naruh ekspektasi ke orang luar atau lebih ke naruh ekspektasi itu ke beberapa orang aja dan itu dikit. Ternyata walaupun dah diturun-turunin, dibikin lingkupnya makin kecil, tete...

Review Buku: Belajar Utak-atik Waktu di Hidup Kita dari Buku "Make Time" by Jake & JZ (part 1)

Gambar
  Sumber: dokumen pribadi           Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kalian sudah sering banget nemuin kendala dalam manajemen waktu. Rasanya seperti satu hari 24 jam itu masih kurang. Banyak hal-hal yang ingin sekali dikerjain tapi malah berakhir dengan list yang tidak tercoret atau tercentang. Alhasil, munculah perasaan tidak puas diri ataupun kecewa, mood menjadi buruk dan yang tersisa hanyalah perasaan lelah yang sia-sia. Lebih buruknya lagi, perasaan tidak puas itu bisa terakumulasi menjadi perasaan rendah diri karena targetan yang belum tercapai dan rasa rendah diri setelah membandingkan dengan prestasi teman-teman yang kita lihat di sosial media.          Perasaan frustasi mendorong kita semua untuk mencari jalan keluar. Tentu kalian juga sudah familiar dengan tips-tips "manajemen waktu". Berbagai tokoh membagikan tips yang mereka punya masing-masing dan tanpa segan-segan kita langsung meniru mutlak apa yang dikat...

Alasan Tidak Jatuh Cinta walaupun Nyaman

Gambar
Gambar sebagai pemanis, ilustrasi keadaan saya yang sadar diri Seminggu ini sudah ada dua kali saya bertemu dengan teman saya. Dia adalah lelaki yang terkenal tampan di jurusannya dan yang lebih menarik lagi orang ini berperawakan cuek, sehingga menjadi suatu hal yang bikin perempuan pada iri melihat saya bisa berteman dengannya. Sama seperti pertemuan sebelum-sebelumnya, kami selalu pulang ketika tempatnya memang akan tutup atau sampai dikode oleh pegawai resto tersebut seperti membalik kursi, menutup pagar, hingga bahkan memutar lagu sayonara dan mematikan lampu satu persatu. Sungguh terror yang epic untuk mengusir pengunjung yang tidak ingat waktu. Percakapan kami seringnya tiada putus saat kami bertemu dan hal ini terkadang mendorong saya untuk berpikir  “ Apakah mungkin dia orangnya? ”. Akan tetapi, membayangkan suatu saat jika kami akhirnya menjalin hubungan serius, rasanya bikin saya malu. Rasa malu yang berbeda bukan seperti salah tingkah yang dilakukan orang-orang kasmaran...

Sedikit Wejangan Untuk Mahasiswa Baru

Gambar
Sumber: meme di internet (cocok sama isi yang penuh dengan strategi wkwk) Memasuki masa perkuliahan dengan suasana yang cukup berbeda dibanding masa sekolah pasti para mahasiswa baru (maba) membutuhkan sebuah adaptasi. Ngga cuma adaptasi, bahkan beberapa dari para maba ini ada yang sudah berusaha menyusun suatu strategi untuk rencana hidup di masa perkuliahan ke depan. Tapi untuk bisa sampai ke sana, apa saja sih yang harus diketahui oleh para maba sebelum mereka menentukan kemana atau bagaimana nantinya mereka eksis di perkuliahan. Nah berikut ini bakal aku jabarin sedikit wejangan untuk kalian para mahasiswa baru Pertama : Tentuin bayangan diri mau jadi seperti apa 4 tahun mendatang Nah ini penting banget buat kalian para maba mengerti dulu sebelum menjalani kehidupan. Tau kemana mau melangkah dan mau jadi seperti apa. Memang ini bukanlah hal yang mudah, apalagi mengingat kita semua pun masih sering kesulitan menjawab pertanyaan " cita-cita mau jadi apa? ". Cuma untuk lebih...